Jutawan Klik!!!

Gambaran Titian Siratal Mustaqim Di Dunia

Terjemahan:
Daripada NawwasBin Sam’aan daripada Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) sabdanya: “Allahmembuat perumpamaan tentang Siratal Mustaqim bahawa pada dua sisinya (kiri dankanan) ada dua pagar, dan pada kedua-dua pagar tersebut terdapat banyak pintuyang sedang terbuka, dan pada tiap-tiap pintu itu pula ada tabir yangmenutupinya, dan di atas pintu masuk ke jalan yang lurus itu ada penyeru yangmemanggil: Hai sekalian manusia, masuklah kamu semua ke dalam “Jalan YangLurus” ini dan janganlah menyimpang (melencong)!, dan ada pula penyeru yangberada daripada atas jalan itu yang jika manusia ingin membuka sedikit tabirpenutup pintu itu, lalu ia berkata: Celaka engkau, janganlah engkau buka tabiritu! Sebab jika engkau membukanya niscaya engkau akan terjerumus ke dalamnya.Jalan yang lurus itu adalah Islam dan dua pagar itu ialah batasan-batasan Allah(Hududullah), pintu-pintu yang terbuka itu larangan-larangan Allah dan penyeru yangmemanggil dari pintu masuk ke jalan itu ialah Kitabullah (Al-Quran), danpenyeru yang berada di atas jalan itu pula ialah peringatan daripada Allah yangterdapat pada hati setiap muslim”.
[Hadis HasanSahih Riwayat Imam Ahmad]
Mukaddimah:
Siratal Mustaqimadalah titian atau jembatan yang mesti dilalui oleh setiap insan di alamakhirat nanti. Titian inilah yang menghubungi antara Mauqif (Padang Mahsyar)dengan Jannah (Syurga) dan di bawah titian terdapat Naar (Neraka). Keadaanorang yang meniti di atasnya dan kecepatannya tidak sama, ada yang sepertikerdipan mata, ada yang seperti kilat, ada yang seperti angin dan sebagainya.Dan ada pula yang terjatuh di tengah jalan dan langsung masuk neraka.

Keadaan manusiadi atas Siratal Mustaqim di alam sana akan sama betul dengan keadaan manusiaketika mereka berada di atas Shiratul Mustaqim di dunia ini. Kalau ketika didunia ini perjalanan mereka tetap di atas jalan yang lurus dan tidak melencongke kiri dan ke kanan, maka di akhirat nanti nasib mereka juga akan demikian,berjalan tegap di atasnya dan akhirnya sampai dengan selamat ke syurga yangdituju. Tetapi jika sebaliknya, maka mereka pasti akan tergelincir danseterusnya masuk ke dalam neraka, Wal ‘Iyadzu Billah.

Dan untukmemudahkan kita memahami makna sebenarnya Shiratal Mustaqim itu, makaRasulullah (sallallahu alaihi wasalam) telah membuat suatu perumpamaan atautamsilan yang cukup cantik dan bagus sekali untuk kita jadikan sebagai bahanrenungan kita semua. Semoga dengan mengambil i’tibar ataupun pengajarandaripadanya kita akan termasuk di dalam golongan yang berjaya melintasiShiratal Mustaqim di akhirat nanti, amin ya Rabbal ‘Aalamin.
Ringkasantamsilan di atas ialah:
Siratal Mustaqimialah jalan lurus yang di kiri kanannya ada pagar, pada pagar terdapat banyakpintu yang terbuka, pintu-pintu tersebut hanya ditutup dengan tabir tipis, danpada pangkal jalan yang lurus itu terdapat penyeru, dan di atas jalan juga adapenyeru. Jalan yang lurus itu adalah Islam, dan dua pagar adalahbatasan-batasan ALLAH dan pintu-pintu yang terbuka itu adalah perkra-perkarayang diharamkan oleh ALLAH, dan penyeru di pangkal jalan adalah Al-Quran, danpenyeru di atas jalan pula adalah peringatan ALLAH yang ada pada setiap hatiorang Islam.

Di KiriDan Kanannya Ada Pagar:

Berdasarkan hadisdi atas Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) menjelaskan bahwa dua pagar yangdimaksudkan pada kiri dan kanan jalan yang lurus itu ialah batasan-batasanAllah (Hududdallah). Umat Islam wajib menjaga batasan-batasan Allah dan merekadilarang melampaui batasan-batasan tersebut. Dan ini berbeda dengan orangkafir. Bagi mereka tidak ada pantang larang, bagi mereka sama saja antara halaldan haram. Itulah sebabnya maka Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) bersabda:
“Dunia adalahpenjara bagi orang-orang yang beriman dan syurga bagi orang-orang yang kafir”

[HR Muslim]

PadaPagar Terdapat Banyak Pintu Yang Terbuka Yang Hanya Ditutup Dengan Tabir Tipis

Nabi (sallallahualaihi wasalam) menjelaskan dalam hadis bahwa pintu-pintu yang terbuka ituadalah perkara-perkara yang diharamkan Allah. Nabi (sallallahu alaihi wasalam)tidak mengatakan bahwa pintu itu tertutup. Ini menggambarkan betapa mudahnyamanusia terjerumus ke dalam kancah maksiat. Kesempatan untuk melakukannyaterbuka luas bagi orang yang mengingininya. Pintu itu juga digambarkan hanyaditutup dengan tabir yang tipis. Ini seolah-olah ingin menyatakan bahwa manusiatidak perlu bersusah-payah untuk membolehkan mereka terlibat dengan dosa danmaksiat. Kecuali orang yang mendapat perlindungan Allah SWT.

PenyeruPada Pangkal Jalan Yang Lurus Itu Adalah Kitabullah.

Berdasarkan hadis di atas bahwa yang dimaksudkan dengan penyeru itu ialah Kitabullah, diamenyeru: Hai sekalian manusia, masuklah kamu semua ke dalam Jalan Yang Lurus,dan janganlah kamu melencong (menyeleweng).

Tujuan Al-Quranditurunkan oleh Allah SWT adalah sebagai pedoman bagi umat manusia, khususnyabagi orang-orang yang bertaqwa. Al-Quran menyeru kita agar menTauhidkan Allah danmengikuti ajaran yang dibawa oleh Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam). Jikakita turuti kehendak seruan tersebut, berarti kita telah berada dalam Islamyang sebenarnya dan itulah Jalan Yang Lurus.

Allah SWTberfirman: “Inilah JalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan jangan kamu ikutijalan-jalan (yang lain), karena (jalan-jalan itu) mencerai-beraikan kamudaripada jalanNya”. (Al-An’aam :153)

PenyeruAtas Jalan Itu Adalah Peringatan Allah Yang Ada Dalam Hati Setiap Muslim.

Gerak-geri dan tingkahlaku manusia sangat berkaitan rapat dengan hatinya. Akhlak adalah cermin hati.Jika hatinya baik maka biasanya akan baik pula akhlaknya. Demikian jugalahsebaliknya. Jadi dalam hati kecil setiap muslim yang beriman senantiasa adaperasaan bencikan maksiat atau dosa.

Oleh sebab itusetiap manusia yang ingin menyingkap tabir pintu maksiat dalam kehidupannyasehari-hari, niscaya hati nurani yang beriman kepada Allah akan segera berseru:Celaka engkau! Jangan engkau buka tabir itu, sebab jika engkau buka juga nantiengkau akan terjerumus ke dalamnya.

Mungkin inilahsebabnya mengapa “Zikrul Qalb” iaitu zikir hati adalah lebih afdhal daripada“Zikrul Lisan” iaitu zikir lidah. Hati yang senantiasa ingat akan hukum-hakamAllah, dan hati yang senantiasa yakin bahwa Allah melihat apa saja yang dialakukan, akan dapat menasihati dan memberi peringatan kepada anggotanya yangakan melakukan maksiat. Ini berbeda kalau zikirnya hanya terbatas pada zikirlisan saja tanpa diikuti oleh zikir hati.

Kesimpulan:

1. Setiap muslim/muslimat memohon kepada Allah minima 17 kali dalamsehari agar mereka ditunjukkan ke Jalan Yang Lurus, “Ihdinash ShirathalMustaqiim”. Ini menandakan bahwa Jalan Yang Lurus itu adalah sesuatu yangpaling mustahak bagi umat manusia.

2. Para Mufassiriin (Pakar Tafsir) berbeda pendapat tentang maknaShirathal Mustaqiim. Ada yang menafsirkannya dengan Islam, Al-Quran, AhlusSunnah Wal Jamaa’ah. Kesemua tafsiran itu adalah benar karena salingmelengkapi.

3. Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) menggambarkan dalam hadisdi atas bahwa Jalan Yang Lurus itu adalah ISLAM. Dua pagar di kiri dan kanannyaadalah batasan-batasan Allah. Pintu-pintu yang terbuka pada pagar adalahperkara yang diharamkan oleh Allah. Yang memanggil di permukaan jalan adalahAl-Quran, sedangkan yang memanggil dari atas jalan pula adalah suara hatimuslim yang beriman kepada Allah.

4. Jadi Sirathal Mustaqim yang ada di atas muka bumi bukanlahtitian atau jembatan yang terbentang, tetapi ia adalah ISLAM yang kandunganutamanya ialah himpunan suruhan dan larangan Allah sebagaimana yang termaktubdalam Al-Quran dan Sunnah Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam).

5. Keadaan manusia ketika melalui Sirathal Mustaqiim di akhiratnanti adalah sama betul dengan keadaan mereka ketika meniti Sirathal Mustaqimdi dunia ini. Semakin kuat dan kokoh pegangan mereka dengan Islam, makaakan semakin lancarlah perjalanan mereka di sana nanti. Al-Jazaa Min Jinsil ‘Amal (Balasan sesuaidengan jenis amal).
28 Jul 2007 Ust Dr Abdullah Yasin
Sumber: al-nidaa.com

4 comments:

Anonymous said...

assalamuaalikum, sekadar utk perbincangan tuan apakah tuan pasti sumber yang menyatakan siratul mustaqim itu adalah jambatan yang merentasi neraka?

Unknown said...

Jalan Siratal Mustakim adalah jembatan melintasi neraka

Unknown said...

jalan yang sulit untuk mencapai hidayah Allah SWT itulah gambaran Siratal Mustakim, komentar balasan ya ke blog saya www.goocap.com

Unknown said...

shirathal mustaqim bukan jembatan melintas di atas neraka. tanpa minta ihdinas shirotol mustaqim semua manusia pasti akan ke sana.